Lewati ke:
27 Maret 2025
Seberapa pentingnya peran Ayah dalam keluarga untuk tumbuh kembang anak? Jawaban dari pertanyaan ini mungkin sering dijadikan alasan Bunda pada si Ayah agar lebih sering menghabiskan waktu bersama si Kecil. Peran dan tugas Ayah dalam keluarga bukanlah sekadar pencari nafkah. Lebih dari itu, peran Ayah dalam keluarga sangat memengaruhi perkembangan psikologis anak.
Menurut studi University College London, kebanyakan Ayah baru mulai membangun kedekatan dengan anak ketika ia sudah mencapai usia pubertas. Padahal, kedekatan antara ayah dan anak harus dimulai sejak dini, terutama saat bayi berusia 0-3 tahun. Hal ini karena usia tersebut merupakan masa emas dalam tumbuh kembang bayi.
Apa Saja Peran Ayah dalam Keluarga untuk Mendukung Tumbuh Kembang Anak?
Peran seorang Ayah demi mendukung tumbuh kembang si Kecil dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Berikut hal-hal yang Ayah bisa lakukan:
1. Ngobrol dengan Si Kecil
Sejak kehamilan, mintalah Ayah berbicara dengan si Kecil yang masih berada dalam kandungan. Meski terasa sedikit aneh, hal ini dapat membantu bayi mengenali suara orang tuanya. Setelah si Kecil lahir Ayah juga sebaiknya tetap aktif mengajak bayi berbicara, misalnya dengan cara bernyanyi atau membacakan cerita. Jangan lupa untuk melakukan kontak mata dengan si Kecil saat berbicara dengannya, ya.
2. Ikut Mengasuh
Terkadang beberapa Ayah menyerahkan sepenuhnya kegiatan pengasuhan bayi pada Bunda. Padahal mengasuh bayi dapat meningkatkan ikatan ayah dengan anak, lho. Itu sebabnya, Ayah tetap perlu belajar cara mengasuh bayi seperti menggendong, mengganti popok, hingga memandikannya. Meski mempelajari hal-hal tersebut membutuhkan proses, semua usaha Ayah pasti akan terbayar saat melihat si Kecil tumbuh optimal.
3. Beri Sentuhan Pada si Kecil
Sentuhan merupakan salah satu cara si Kecil mengenal orang-orang di sekitarnya. Karena itu Ayah dapat memberi sentuhan lewat menggendong, membelai saat menidurkan, hingga memeluknya saat menangis. Selain membantu bayi mengenal sosok Ayah, sentuhan hangat juga dapat membantu menurunkan hormon stres si Kecil¹. Hal itu akan meningkatkan kekebalan tubuh serta merangsang hormon pertumbuhan dan serotoninnya.
4. Bermain dengan si Kecil
Karena kesibukan kerja, Ayah terkadang sangat jarang memiliki waktu bermain dengan si Kecil. Padahal kebiasaan bermain bersama dapat membantu tumbuh kembang anak. Ayah bisa mulai mengajak si Kecil bermain sejak dini. Saat baru lahir, ajak ia bermain dengan menggoyangkan mainan yang bisa berbunyi di depannya. Seiring pertambahan usia si Kecil, jenis permainan yang bisa Ayah kenalkan pun semakin beragam.
5. Mendukung Proses Menyusui
Ayah yang memberi dukungan penuh pada pemberian ASI eksklusif juga berpengaruh positif pada tumbuh kembang bayi. Ciptakan suasana positif yang mendukung proses menyusui, misalnya dengan membantu Bunda melakukan pekerjaan rumah saat ia merasa lelah. Ayah juga bisa memberi penghargaan atau mengucapkan terima kasih atas usaha yang telah Bunda lakukan.
Menjadi pendengar yang baik terhadap masalah yang dialami Bunda serta ikut mencari informasi mengenai ASI eksklusif juga bisa Ayah lakukan. Dengan mendukung ASI eksklusif, Ayah sudah membantu mengusahakan tumbuh kembang bayi yang optimal.
6. Mendampingi Proses Tumbung Kembang si Kecil
Ayah dapat selalu selalu terlibat dalam proses tumbuh kembang si Kecil misalnya mendampinginya saat belajar merangkak, berjalan, atau kegiatan motorik lainnya. Anak yang tumbuh dan berkembang dengan dukungan aktif Ayah, dipercaya akan memiliki kontrol emosi yang lebih baik². Hal ini tentu akan sangat membantu kepribadian dan jiwa sosial anak saat beranjak dewasa nanti.
7. Olahraga Bersama si Kecil
Menurut sebuah penelitian di Inggris, anak yang memiliki hubungan dekat dengan ayahnya sejak usia 9 bulan cenderung menjadi lebih aktif dan kreatif. Ada banyak hal yang bisa dilakukan Ayah untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil, seperti kegiatan olahraga bersama. Misalnya lewat kegiatan berenang, aktivitas fisik di taman, dan lainnya.
Setelah puas berolahraga bersama, Ayah bisa memandikan si Kecil dengan Zwitsal Baby Hair & Body Aloe Vera yang terbukti 100% melembapkan kulit si Kecil. Kandungan aloe vera dan prebiotic moisturizernya berfungsi membersihkan sekaligus melindungi kulit dari kekeringan.
8. Melakukan Aktivitas Ayah dan Anak Tanpa Kehadiran Bunda
Jadwalkan kegiatan tanpa kehadiran bunda untuk memperkuat bonding di antara ayah dengan si Kecil. Ikatan yang kuat antara Ayah dengan anak laki-laki dapat menjadikannya pria dewasa yang bertanggung jawab, mandiri, kuat, dan bijak.
Sementara bagi anak perempuan, kedekatan dengan ayahnya dapat meningkatkan rasa percaya diri, berani, dan mencontohkan sosok laki-laki yang baik.
9. Terlibat Dalam Pekerjaan Rumah Tangga
Peran ayah di rumah juga dapat dilakukan lewat pekerjaan rumah tangga. Manfaatnya bukan cuma membantu meringankan pekerjaan yang biasanya dilakukan Bunda. Lebih dari itu, keterlibatan ini membuatnya menjadi teladan bagi si Kecil sekaligus mempererat hubungan Ayah dengan Bunda dan si Kecil.
10. Ikut Menanamkan Nilai Moral pada si Kecil
Menanamkan nilai-nilai baik seperti jujur, disiplin, empati, inisiatif, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari bermanfaat membentuk karakter si Kecil. Peran Ayah dalam hal ini secara tak langsung juga mengasah kemampuan sosial anak dan membuatnya lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Sesederhana apapun, peran seorang Ayah dapat mendukung tumbuh kembang anak dan membangun ikatan yang erat. Dampak jangka panjangnya, si Kecil dapat memiliki perkembangan psikologis yang baik. Seperti merasa dicintai, dapat mengontrol emosi, meningkatkan kepercayaan diri, perilaku yang baik, dan kemampuan memecahkan masalah³. Jadi Ayah siap-siap untuk menghabiskan lebih banyak lagi waktu bersama si Kecil, ya!
Referensi:
The Daddy Factor: How Fathers Support Development. (2024).
The Effects of Father Involvement: An Updated Research Summary of the Evidence(2022). [Ebook]. Diambil dari: https://www.fatherhood.gov/sites/default/files/resource_files/effects_of_father_involvement.pdf
all4kids. (2020). Why Fatherhood Engagement Matters: Children’s Bureau. Retrieved 13 November 2024. Diambil dari: https://www.allforkids.org/news/blog/why-fatherhood-engagement-matters/